Pengunjuk Rasa Menyerukan Diakhirinya Kekerasan Terhadap Presiden KPK Verily Bahori, Pengunjuk Rasa Mendorong Ke Arah Obor

Kumgin Paul (purnawirawan) Banyak elemen masyarakat yang menyerukan agar Verli Bahori mundur dari jabatan Ketua Komite Pemberantasan Korupsi.

Verli Bahori diminta mundur dari kursi kepresidenan KPK karena Brigadir Indar Priantoro dipecat dari Direktorat Penyidikan KPK.

Aksi pertama kali dilakukan pada Kamis (6/4/2023) siang di Lapangan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Setelah protes panjang, mereka melihat massa membakar ban. Asap hitam naik dari udara.

Para pengunjuk rasa meneriakkan “Singkirkan Farly Bahori sekarang, singkirkan itu”.

Sore hari, pengunjuk rasa mulai memasuki gedung merah putih KPK.

Segera setelah itu, mereka menyalakan suar sambil menyanyikan lagu-lagu protes.

Mereka kemudian berjalan ke gedung, menuntut untuk melihat Verili Bahori.

Polisi berbaris di pintu masuk utama gedung untuk memukul mundur para pengunjuk rasa.

Setelah itu, pengunjuk rasa dan polisi bentrok. Setelah sekitar lima menit, para demonstran mulai tenang.

Koordinator kerja meminta untuk tidak melakukan provokasi untuk menyenangkan para pengunjuk rasa.

Tak hanya itu, mereka juga hafal doa-doa untuk menenangkan emosi para pengunjuk rasa.

Seperti diketahui, Komando KPK memberhentikan dengan hormat Brigjen Endar Priantoro yang habis masa jabatannya pada 31 Maret 2023.

KPK menolak perpanjangan kekuasaan Indar atas permintaan Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo.

Listyo sebelumnya meminta Endar tetap sebagai pimpinan penyidikan KPK hingga Maret 2024.

Namun, KPK malah menunjuk Jaksa Agung Ronald Ferdinand Worotican sebagai Plt Direktur Penyidikan (Plt) KPK menggantikan Endar.

Rekomendasi mengembalikan Indar ke kepolisian disebut sebagai hasil penanganan kasus Formula E DKI Jakarta.

Endar disebut dengan tegas menyatakan tidak ingin menaikkan status Formula E ke tingkat penyidikan karena tidak ditemukan niat jahat atau kriminal.

Ini berbeda dengan apa yang Firli sebut sebagai “resistor” di mana status Formula E dinaikkan ke tahap investigasi.

Namun, KPC membantah tudingan tersebut. Juru bicara KPK Ali Fikri menegaskan, pemberhentian dan pengangkatan Indar sebagai polisi tidak ada kaitannya dengan ajang Formula E.

Dia menambahkan bahwa keputusan tersebut diambil secara kolektif dan didukung oleh lima pemimpin Partai Komunis Kurdistan.